Latest Posts

EVERYTHING IS FOR MY SISTER part 1

By 3:18 PM

Ø Kay
Ø Ila
Ø RaeMi

Ø Dongwoon
Ø Yoseob
Ø Junhyung
Ø Doojoon
Ø Gikwang
Ø Hyunseung

Ø Amber

WARNING: Don’t copy this story except with the permission of the author .
   And remember!!! It's just Fanfiction & engineering, so don’t think this is a true story. ok!!

KAY POV
          Aku menghela nafas ketika melihat adik angkatku terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Tangan kirinya mendapat infusan karena kondisinya yang cukup parah. Padahal adikku ini paling benci infusan dan rumah sakit. Namun, mau bagaimana lagi. Kalau bukan karena tidak ada makanan yang masuk kemulutnya sedikitpun, ia pasti tidak harus diinfus..
            “Eonni, kau pasti kenal dengan Junhyung oppa kan??” Tanya Raemi pelan.
            Aku mengangguk. “Ne, waeyo?”
            “Eonni juga pasti tahu kan kalau aku sangat menyukainya?” tanyanya lagi padaku.
Aku kembali mengangguk untuk kedua kalinya.
“Mmm… Eonni, kau mau membantuku, tidak?” tanyanya pelan namun serius.
“Demi kau apapun akan aku lakukan,” Jawabku sambil tersenyum manis dihadapannya.
Raemi menatapku semakin serius. Dan itu membuatku semakin khawatir dan hatiku bertanya-tanya tentang dirinya. Karena jujur saja aku sama sekali tidak pernah melihatnya seserius ini. Apalagi tatapannya padaku saat ini. Ini sungguh membuatku khawatir.
“Jinjja, eonni?” serunya.
“Apapun itu, Raemi. Yang terpenting kamu bisa bahagia,” jawabku lagi tetap dengan senyuman di bibirku.
Raemi tersenyum kepadaku. Lalu dia diam sejenak dan kembali menatapku lagi dengan wajah penuh harapan. Sepertinya ada sesuatu yang dia inginkan dariku. Tapi aku tidak tahu itu apa. Aku heran dan semakin heran. Apalagi saat melihatnya bangun dari tidurnya. Perasaanku semakin khawatir dan kini bercampur dengan rasa penasaran yang luar biasa.
Aku beranjak dari kursiku, lalu menyuruhnya kembali berbaring diranjangnya, karena aku tahu kondisinya saat ini masih sangat lemah sekali. Bahkan untuk duduk diatas ranjangnya saja ia sampai seperti itu. Ya, berusaha untuk bisa menahan rasa lemasnya.
“Eonni, kau pasti tahu kalau aku sangat menyukai Junhyung oppa. Tapi, aku juga sadar kalau aku tidak boleh menyukai laki-laki seperti dia, gadis yang selalu sakit-sakitan seperti aku benar-benar tidak pantas untuknya. Maka dari itu, kau mau kan memenuhi keinginanku untuk menjadikannya kekasihmu, eonni?” tanyanya setelah berbicara panjang lebar.
“Mwo??!!!” aku tersentak kaget mendengar ucapannya. Bagiku ini bagaikan bom atom yang tiba-tiba mendarat ditubuhku. Aku kaget tak percaya dengan apa yang aku dengar, tapi ini sungguh nyata. Dan Raemi, adikku benar-benar memintaku hal yang mungkin harus aku pertimbangkan dua kali, atau mungkin lebih.
“Aku? Aku menjadi kekasih Junhyung oppa??” tanyaku masih tak percaya dengan yang kudengar.
“ne, eonni. Aku ingin kau menjadi kekasih Junhyung oppa. Berhubung aku yang tidak mungkin, jadi aku mohon kau mau menjadi kekasihnya untukku,” katanya sambil menggenggam jemari kananku dengan tatapan penuh harapan.
“Tapi itu tdak mungkin, Raemi. Dia sudah mempunyai kekasih dan… dia juga tidak mempunyai perasaan apapun padaku. Baginya aku hanya sekedar adik temannya,” ujarku masih dalam keadaan SHOCK.
“Tapi dia sudah lama putus dengan kekasihnya itu dan… aku tahu kalau dia menyukaimu. Maka dari itu, aku mohon tolong jadikan dia sebagai kekasihmu, eonni.. ini permintaan pertama dan terakhirku. Aku janji tidak akan meminta apapun lagi darimu setelah ini,” mohonnya dengan penuh pengharapan.
Aku diam mematung mendengar permintaannya itu. Aku bingung, aku tak tahu harus berbuat apa. Apalagi status aku sebenarnya yang tak pernah dia dan orang lain tahu. Ini sungguh membuatku harus berpikir berpuluh-puluh kali untuk menuruti keinginannya itu. Karena aku tahu apa resikonya jika aku sampai benar-benar menuruti keinginannya.
“Waeyo? Kenapa harus eonni yang melakukannya, Raemi?” tanyaku ingin tahu pasti.
“Karena hanya kau kakak perempuanku. Aku kan tidak mungkin meminta kakakku, dia itu laki-laki dan kau tahu itu,” jawabnya.
“Tapi aku ini bukan kakak kandungmu, bagaimana bisa kau memintaku untuk memenuhi permintaanmu agar menjadi kekasih orang yang kamu sukai,” kataku sambil menarik kursiku.
Lagi-lagi dia menatapku dengan penuh pengharapan. Dan tatapan itu semakin membuatku tidak tega untuk menolak permintaannya itu. Aku kembali semakin bingung saat ini. Karena dia menggenggam jemariku dengan kata-kata permohonan keluar dari bibir seksinya itu.
“Baiklah, jika itu kemauanmu. Aku akan melakukannya. Tapi eonni tidak bisa berjanji kapan eonni dapat menjadi kekasihnya,” kataku terpaksa demi membuatnya senang.
“Jinjja, eonni?” tanyanya girang.
Aku mengangguk sambil tersenyum. “tapi kau harus berjanji, kau harus sehat setelah ini!”
“Ne, eonni,” jawabnya. “Eonni, sarnghaeyo.” Lanjutnya sambil memelukku.
“Nado saranghaeyo, Raemi,” balasku sambil mebalas pelukannya.
……….

ILA POV
Aku tersentak kaget saat mendengar percakapan antara Kay eonni dan Raemi. Bagiku itu adalah pukulan berat yang harus aku dengar. Apalagi aku tahu sekali kalau Kay eonni tidak mungkin menjadi kekasih Junhyung oppa yang seorang manusia. Sedangkan Kay eooni sama sepertiku dan Dongwoon oppa. Dia seorang Vampire. Dan aku tahu dia tidak mungkin memenuhi permintaan Raemi yang sulit.
“AAAAAA… aku harus bagaimana ini???” tanyaku pada Yoseob oppa yang sejak tadi bersamaku.
“Aku tidak tahu. Tapi… aku rasa kita tidak bisa berbuat apa-apa,” jawab Yoseob bingung juga.
“Tapi aku tidak bisa membiarkan Kay eonni menempuh pilihan yang sulit baginya itu,” kataku yang tak bisa berhenti memikirkan eonni.
Yoseob melongokkan kepalanya kearahku. Lalu menatap wajahku heran. Ya, aku mengerti dengan sikapnya. Dia pasti heran kenapa aku mengatakan kalau yang sedang dihadapi Kay eonni adalah pilihan sulit. Tapi, apakah aku harus mengatakan hal yang sebenarnya padanya? Itu tidak mungkin.
“Sulit kenapa? Menurutku itu tidak akan sulit, Ila. Karena kau juga tahu kalau Kay sudah sangat akrab sekali dengan kami, apalagi dengan Junhyung hyung dia juga akrab sekali” kata Yoseob.
“Menjadi sekedar sahabat, kakak atau adik itu memang tidak akan sulit. Tapi kalau dia harus menjadi kekasih Junhyung oppa adalah hal tersulit baginya. Dia tidak seperti Dongwoon oppa,” jawabnya sambil terus melangkahkan kakinya tanpa perduli kemana kakinya akan melangkah membawanya.
“Hagh?!!!! Bagaimana bisa?” tanyanya dengan mulut yang terbuka lebar.
Aku tertawa melihat ekspresi wajah Yoseob oppa yang terlihat imut saat membuka mulutnya lebar. Sudah begitu dia benar-benar terlihat funny dengan wajahnya yang menatapku seperti itu. Dan melihatnya tanganku jadi gatal ingin berbuat jahil padanya.  Mataku pun kemudian tertuju pada Ice cream yang ada ditanganku dan aku pun memulai aksiku.
“Tentu saja bisa. Karena setiap yang hidup didunia ini memiliki perbedaan,” jawabku setelah menyumpal mulut Yoseob oppa dengan Ice cream. Kemudian aku pun berlari meninggalkannya agar tidak kena ocehannya.
Yoseob memegang stik Ice cream tersebut. Ia terlihat kesal, tapi malah langsung menghabiskan Ice cream itu dengan lahapnya dan dengan penuh penjiwaan. Setelah Ice cream itu benar-benar habis bari ia berlari mengejar Ila yang kabur terlebih dahulu.
“Ila!!! Awas kau, ya!!” teriak Yoseob sambil berlari mengejarku.
Aku menghiraukannya sambil tertawa dan berlari menghindarinya.
“ILA!!! Gat-iga!!” teriaknya lagi.
Bruuukkk…. Tiba-tiba Yoseob menabrak seseorang sampai keduanya terjatuh. Aku langsung saja menghentikan langkah kakiku dan membalikkan badan. Terlihat olehku Yoseob oppa dan seseorang yang entah tidak aku tahu dia perempuan atau laki-laki, yang jelas keduanya sama-sama merintih kesakitan. Dan masih dalam keadaan terduduk diatas aspal.
Aku melangkah menghampiri keduanya dengan harap-harap cemas. Aku khawatir  terjadi apa-apa pada mereka, apalagi kelihatannya orang yang ditabrak Yoseob jutek sekali dari wajahnya itu.
“Apa kalian berdua baik-baik saja?” tanyaku sambil membantu orang itu berdiri. Kemudian membantu Yoseob.
“Ye, I hope so,” jawab Orang itu tanpa menatap wajahku.
“Mianhae oppa, aku tidak sengaja. Joengmal mianhae,” ucap Yoseob sambil membungkukkan badannya. “Hanbon do mianhae oppa.”
Orang  itu mengerutkan kedua alisnya sambil menatap Yoseb bingung. Lalu jarinya menunjuk dirinya sendiri perlahan dengan wajah herannya. Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan orang itu. Tapi, dari wajahnya dia jelas terlihat sedang bingung.
“Oppa?? Kau memanggilku Oppa? Apa aku tidak salah dengar?” Tanya orang itu masih heran.
Yoseob mengangguk yakin.
“HAHAHAHAHAHHAHA….” Tawaku dan orang itu bersamaan
“Loh, wae useumi hamnikka?” Tanya Yoseob heran.
“Oppa, aku baru sadar. Dia ini Amber Eonni, dia seorang yeoja, bukan namja,” jawabku masih sambil tertawa. “Eonni, maaf aku baru menyadari ini kau.” Lanjutku pada eonni.
“Ila jinsil. Aku ini Yeoja,” ucapnya singkat.
“Yeoja?” Tanya Yoseob pelan pada dirinya sendiri. “Dasi hanbon Mianhae.” Kata Yoseob lagi dengan malu.
Amber tertawa sambil mengangguk. Sementara aku hanya dapat tertawa lebar melihat tingkah dan ekspresi wajah Yoseob oppa lagi. Ini kedua kalinya aku melihat kelucuannya dalam waktu yang tidak lama. Ya, dia benar-benar namja yang penuh dengan hawa kebahagiaan
……………


To be Continued…







( note: Dongwoon, Doojoon, Gikwang, Hyunseung, & Junhyung masih disembunyikan)


You Might Also Like

0 komentar